Senjata Tradisional
Budaya masyarakat Kalimantan tidak sanggup dilepaskan dari 4 suku besar yang mendiami wilayah di Pulau ini, yang antara lain suku Dayak, suku Kutai, suku Banjar, dan suku Melayu. Hal ini juga berlaku dalam hal senjata tradisional yang biasa digunakan mereka untuk keperluannya.
17. Senjata Tradisional Kalimantan Barat
Masyarakat Dayak Ngaju di Kalimantan Barat mempunyai senjata tradisional yang berjulukan Dohong. Dohong yaitu sebuah mata tombak yang sanggup pula digunakan sebagai pisau. Panjangnya sekitar 8 inch dan dipercaya sebagai senjata tradisional Dayak yang paling tua. Jika digunakan sebagai pisau, dohong akan dilengkapi dengan gagang bundar dan sebuah serangka yang terbuat dari kayu.Dahulunya, Dohong digunakan sebagai senjata perang. Namun sekarang ia lebih sering digunakan sebagai alat pemotong tali pusar bayi yang gres lahir dan sebagai alat untuk menyembelih binatang korban. Dengan kegunaan tersebut, Dohong ketika ini umumnya hanya dimiliki oleh Pisur atau Ketua budpekerti Dayak.
18. Senjata Tradisional Kalimantan Selatan
Masyarakat suku Banjar di Kalimantan Selatan mempunyai senjata tradisional yang berjulukan Keris Bujak Beliung. Keris Bujak Beliung yaitu sebuah senjata berupa keris dengan 7 lekukan dangkal. Sekilas, keris Bujak Beliung mempunyai kemiripan dengan keris dari Jawa. Ia dibentuk dari baja dengan gagang dari kayu ulin.Senjata ini dulunya digunakan sebagai alat pertolongan diri bagi seorang laki-laki ketika berburu dan sebagai alat perang. Namun, fungsinya sekarang telah beralih sebagai pemanis pakaian adat tradisional yang dikenakan para mempelai laki-laki ketika pesta perkawinannya.
19. Senjata Tradisional Kalimantan Tengah
Masyarakat Dayak Ngaju di Kalimantan Barat selain mengenal Dohong, mereka juga mengenal Sumpit sebagai senjata tradisionalnya. Sumpit yaitu senjata yang digunakan dengan cara ditiup. Lebih tepatnya, anak mata sumpit dimasukan ke dalam tangkai berlubang yang panjangnya sekitar 1 sd 1,5 meter dan penggunaanya akan membidik sasaran kemudian meniup ujungnya sampai mata sumpit meluncur dengan kencang.Anak mata sumpit biasanya akan dilengkapi dengan racun mematikan, terlebih jikalau ia digunakan dalam perburuan. Pada perkembangannya, senjata tradisional ini juga biasa digunakan dalam perang antar suku di masa silam.
20. Senjata Tradisional Kalimantan Timur
Mandau sebetulnya dikenal dalam budaya masyarakat Dayak, baik yang bermukim di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Akan tetapi bagi masyarakat Nusantara, senjata ini telah dikenal sebagai senjata tradisional Kalimantan Timur.Mandau yaitu senjata berupa bendo bergagang tanduk rusa dengan satu sisi bilah tajam. Di bab bilah yang tumpul, Mandau umumnya dilengkapi dengan ukiran-ukiran etnik atau lubang-lubang yang ditutup tembaga atau kuningan sebagai pamornya.
Mandau umumnya dilengkapi dengan sarung bilah yang terbuat dari kayu dan dihiasi ukiran-ukiran etnik. Sarung bilah ini disebut dengan istilah Kumpang. Selain ukiran, kumpang umumnya juga akan dihiasi dengan anyaman rotan sebagai tali ketika dikenakan di pinggang pemakainya.
21. Senjata Tradisional Kalimantan Utara
Sebagai provinsi belahan dari Kalimantan Timur, Kalimantan Utara juga mengangkat Mandau sebagai senjata tradisionalnya.Tak sanggup dipungkiri, secara demografis masyarakat Kalimantan Utara juga didominasi oleh orang-orang suku Dayak sebagai masyarakat aslinya. Oleh alasannya yaitu itu, semua elemen budaya dari provinsi ini juga tak jauh berbeda dengan elemen-elemen budaya yang kita sanggup temukan dalam kehidupan orang-orang suku Dayak, baik itu dari rumah adat, pakaian adat, lagu daerah, dan lain sebagainya.
){kind=link}
Post A Comment:
0 comments: