Jika dilihat sekilas, tari kipas pakarena ibarat dengan tari kipas khas Korea yang berjulukan Buchaechum. Namun jikalau diteliti lebih dalam lagi, keduanya mempunyai berbagai perbedaan dan tidak saling bekerjasama satu sama lain mulai dalam hal tema dan makna filosofis, gerakan, musik pengiring, hingga sejarah perkembangannya.
Tari Kipas Pakarena
Tidak ada yang tahu persis bagaimana sejarah tari kipas pakarena dimulai. Namun, sebagian masyarakat Gowa percaya, tarian ini berasal dari sebuah dongeng perpisahan antara penghuni khayangan (boting langi) dan penghuni bumi (lino) di masa silam.Dalam sebuah legenda Gowa, disebutkan bahwa dahulu ada beberapa penghuni khayangan yang turun ke bumi untuk mengajarkan bagaimana cara bertanam, beternak, dan berburu pada para penghuni bumi. Setelah tugasnya selesai, mereka kemudian kembali pulang ke khayangan dan menciptakan penduduk bumi merasa sedih. Tari kipas pakarena ialah wujud kesedihan dan kerinduan penduduk bumi pada penghuni khayangan yang telah dengan ikhlas mengajarkan mereka cara bertahan hidup.
1. Tema dan Makna Filosofi
Terlepas dari sejarah dan mitos munculnya tari kipas Pakarena tersebut, secara umum tarian ini sendiri mempunyai makna yang sangat dalam perihal bagaimana perilaku hidup masyarakat Gowa. Penarinya yang hanya berasal dari kaum perempuan membawakan gerakan-gerakan yang menggambarkan lisan kesantunan, kesetiaan, kelembutan, kepatuhan dan perilaku hormat ibarat yang dimiliki perempuan Gowa pada umumnya. Sementara para laki-laki yang bertugas menabuh alat musik untuk mengiringi tarian dengan gerakan-gerakan cepat menerangkan bahwa laki-laki Gowa ialah laki-laki yang berpengaruh mental, pemberani dan tangguh.Dari makna filosofis tersebut sanggup disimpulkan bahwa selain sanggup menjadi sarana hiburan rakyat, tari kipas pakarena juga sanggup menjadi simbol kehidupan masyarakat Gowa secara umum.
2. Gerakan Tari Kipas
Gerakan tari kipas bekerjsama terbilang santai dan lemah lembut. Akan tetapi dikala seseorang hendak menjadi penarinya, ia haruslah dalam kondisi yang prima. Pasalnya meski sanggup dilakukan dengan santai, pertunjukan tari yang dilakukannya harus dalam durasi yang cukup lama, yakni sekitar 2 jam.Gerakan tari kipas sendiri juga sarat dengan nilai-nilai filosofis. Tarian tradisional ini diawali dan diakhiri dengan posisi duduk sebagai simbol penghormatan dan kesantunan para penari pada para penonton. Ada pula gerakan memutar searah jarum jam yang menjadi simbol siklus kehidupan manusia. Kemudian gerakan naik turun menyimbolkan kehidupan insan yang tidak stabil, naik dan turun. Serta larangan bagi penari yaitu mengangkat kakinya terlalu tinggi dan membuka matanya dengan lebar. Larangan tersebut utamanya berkaitan dengan norma kesopanan.
Nah, selengkapnya perihal gerakan-gerakan tari kipas, Anda sanggup menyaksikan video yang telah kami sematkan berikut ini.
3. Iringan Tari
Sama dengan kebanyakan tari tradisional lainnya di Indonesia, tari kipas pakarena asal Gowa juga diiringi dengan suara tetabuhan sebagai musik pemandu. Alat musik yang dimainkan ialah Gondrong Rinci. Gondrong Rinci ialah seperangkat alat musik tradisional yang terdiri dari beberapa buah gendang (gandrang), suling, dan instrumen lainnya. Godrong Rinci sendiri dimainkan oleh 4 sd 7 orang pria.4. Setting Panggung
Tari kipas kerap dimainkan oleh 5 orang penari wanita. Hanya saja bekerjsama tidak ada hukum baku yang mengatur berapa jumlah penari yang boleh berada di atas panggung. Kadang kali, penari sendiri sanggup berjumlah hingga 10 orang. Jumlah tersebut belum termasuk para penabuh alat musik yang berada di samping kanan atau kiri panggung.Gerakan Tari Kecak Bali
Gerakan Tari Jaipong Jawa Barat
Gerakan Tari Tor Tor Sumatera Utara
5. Tata Rias dan Tata Busana
Para penari perempuan dirias sedemikian rupa supaya terlihat semakin cantik. Mereka mengenakan kostum khusus yaitu pakaian watak Sulawesi Selatan yang berjulukan baju bodo dengan aksesoris pelengkap lainnya. Sementara para penabuh alat musik memakai busana seragam yaitu baju bella dada.6. Properti Tari
Sesuai namanya, properti utama yang dipakai dalam pertunjukan tari kipas pakarena ialah kipas tangan berukuran besar. Masing-masing penari memegang 2 buah kipas di ajun dan kirinya. Warna kipas sendiri umumnya ialah warna cerah, ibarat merah, kuning, putih, atau ungu.Nah, demikian sedikit ulasan yang sanggup kami sampaikan perihal unsur-unsur tari kipas pakarena asal Gowa Sulawesi Selatan beserta penjelasannya. Semoga cukup lengkap dan sanggup dipahami dengan mudah. Salam.
Post A Comment:
0 comments: