Rumah Adat Indonesia
Perlu diketahui bahwa ketika ini secara administratif, pulau Kalimantan terbagi atas 5 provinsi. Kelima provinsi tersebut antara lain Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Selatan, dan Provinsi Kalimantan Utara. Provinsi-provinsi tersebut mempunyai keunikan rumah etika masing-masing ibarat telah kami rangkum penjelasannya sebagai mana berikut.17. Rumah Adat Kalimantan Barat
Rumah Adat Provinsi Kalimantan Barat berjulukan rumah Panjang. Rumah Panjang merupakan citra dari kehiupan sosial masyarakat Dayak Kalimantan Barat. Rumah etika ini dihuni tidak hanya oleh satu keluarga saja, melainkan oleh beberapa keluarga yang hidup saling bergotong royong.Ukuran rumah Panjang sendiri terbilang sangat besar, yakni panjang sekitar 180 meter, lebar 6 meter, dan tinggi mencapai 5 sd 8 meter. Dengan ukuran yang luar biasa besar tersebut, rumah panjang akan terbagi menjadi 50 kamar atau ruangan dengan fungsinya masing-masing. Selengkapnya wacana desain dan karakteristik rumah Panjang khas Kalimantan Barat bisa Anda baca di link ini.
18. Rumah Adat Kalimantan Selatan
Rumah Adat Provinsi Kalimantan Selatan berjulukan Rumah Bubungan Tinggi atau Rumah Ba-Bubungan Tinggi. Bubungan Tinggi yaitu rumah dari suku Banjar, suku lebih banyak didominasi penduduk di Kalimantan Selatan. Dahulunya rumah Bubungan Tinggi merupakan sentra kerajaan sekaligus menjadi istana kediaman raja.Jika dilihat secara sekilas, Bubungan Tinggi akan tampak ibarat rumah Bapang khas Betawi. Akan tetapi, desainnya lebih cenderung lekat dengan konstruksi panggung serta dilengkapi dengan adanya anjungan (anjung) di bab kiri dan kanannya. Selain itu, rumah Bubungan Tinggi juga mempunyai ciri khas yaitu atap berbentuk sindang langit tanpa plafon dan tangga naiknya selalu berjumlah ganjil. Selengkapnya wacana desain dan karakteristik rumah Bubungan Tinggi khas Kalimantan Selatan bisa Anda baca di link ini.
19. Rumah Adat Kalimantan Tengah
Rumah Adat Provinsi Kalimantan Tengah berjulukan bernama rumah Betang. Rumah Betang bahwasanya sanggup dikatakan sebagai rumah suku dalam etika Dayak Punan. Hal ini dikarenakan rumah ini biasanya dihuni oleh banyak keluarga yang menetap dan hidup bersamaan. Daya tampung rumah betang sekitar 100 sd 150 orang, dengan satu Pembakas Lewu atau pemimpin suku. Untuk menampung orang dengan jumlah tersebut, rumah Betang dibentuk dengan ukuran yang sangat besar, yakni panjangnya mencapai 150 meter, lebar 30 meter, dan tinggi tiang sekitar 3 meter.Rumah Betang khas Kalimantan Tengah dibentuk mengikuti kaidah atau aturan etika yang telah ditetapkan. Salah satunya yaitu rumah yang dibangun haruslah menghadap timur (arah matahari terbit) dengan buritan menghadap ke barat (arah matahari terbenam). Selengkapnya wacana desain dan karakteristik rumah Betang khas Kalimantan Tengah bisa Anda baca di link ini.
20. Rumah Adat Kalimantan Timur
Rumah Adat Provinsi Kalimantan Timur berjulukan rumah Lamin. Rumah lamin merupakan rumah etika dengan ukuran yang sangat besar alasannya yaitu dipakai untuk menampung orang dalam jumlah banyak. Ukuran rata-rata dari rumah lain biasanya berkisar pada tinggi 3 meter, lebar 15 meter, dan panjang sekitar 300 meter. Dengan ukuran yang sedemikian besar, rumah lamin sanggup menampung 12 sd 30 keluarga atau sekitar 100 orang.Rumah lamin dibentuk dari kayu ulin, homogen kayu hutan yang hanya terdapat di tanah Kalimantan. Pada dinding-dinding rumah ini biasanya akan kita temukan bermacam-macam goresan khas etnik dayak yang sarat akan nilai filosofis. Ukiran tersebut juga diberi warna yang khas, ibarat kuning, hitam, dan hijau. Ukiran tersebut selain berfungsi menambah nilai estetis dari rumah yang dibangun, juga dianggap mempunyai daya spiritual yang bisa menjaga penghuni rumah dari segala mara bahaya. Selengkapnya wacana desain dan karakteristik rumah etika Lamin khas Kalimantan Timur bisa Anda baca di link ini.
21. Rumah Adat Kalimantan Utara
Rumah Adat Provinsi Kalimantan Utara berjulukan Rumah Baloy. Rumah Baloy merupakan rumah tradisional masyarakat suku Tidung yang mendiami wilayah di Kalimantan Utara. Dari bentuk dan modelnya, beberapa andal menyebutkan bahwa rumah Baloy bahwasanya merupakan pengembangan model rumah Lamin khas suku Dayak di Kalimantan Timur. Hal ini sanggup dilihat dari adanya tiang-tiang penyangga (soko guru) yang menopang tegaknya bangunan.Rumah Baloy juga dibentuk dari materi kayu ulin yang kuat. Tidak ibarat kayu lainnya yang akan melapuk bila terkena air, kayu ulin justru akan semakin berpengaruh apabila terendam atau eksklusif bersentuhan dengan air.
Ada aturan khusus yang berlaku bagi setiap masyarakat suku Tidung bila hendak membangun rumah Baloy. Salah satunya yaitu rumah tersebut haruslah menghadap ke arah utara, sementara pintu utamanya justru harus menghadap ke arah selatan. Selengkapnya wacana desain dan karakteristik rumah Baloy khas Kalimantan Utara bisa Anda baca di link ini.
Post A Comment:
0 comments: