Rumah Adat Papua Barat
Rumah susila Mod Aki Aksa merupakan rumah tinggal bagi masyarakat suku Arfak pada masa silam yang mendiami tempat sekitar pegunungan Arfak di kabupaten Manokwari, hingga tempat sekitar teluk Bintuni. Rumah susila Papua Barat berstruktur panggung ini hingga kini masih tetap dipakai sebagai rumah tinggal sebab dianggap lebih gampang dibentuk sekaligus desainnya sangat cocok untuk bertahan di lingkungan pegunungan Papua Barat yang bersuhu dingin.1. Struktur Bangunan Rumah Adat
Mod Aki Aksa disebut gampang dibentuk sebab dalam proses pembangunannya hanya dibutuhkan materi material yang berasal dari alam. Tiang, dinding, lantai, dan atap dari rumah ini memang tak sedikit pun memakai besi atau semen yang harus dibeli di toko. Semua material murni sanggup diambil dari alam sekitar tempat tinggal penduduknya.Salah satu yang menjadi keunikan tersendiri dari rumah susila ini terletak pada desain tiangnya. Rumah Mod Aki Aksa dibangun di atas jajaran tiang-tiang kayu berukuran kecil yang sangat banyak sebab rata-rata dibentuk dari kayu berdiameter 10 cm dengan jarak antar tiang hanya 30 cm. Saking banyaknya tiang, rumah inipun kerap disebut Rumah Berkaki Seribu atau Rumah Seribu Tiang. Nama Mod Aki Aksa bersama-sama juga berasal dari sebutan ini.
Sebagian tiang pada rumah adat Papua Barat ini menyangga rangka lantai dan sebagian lainnya yang sisi rumah menyangga rangka atap. Rangka lantai sendiri dibentuk dari anyam rotan yang lalu ditimpa papan kayu. Papan kayu disusun sejajar sebagai lantai utama dan dipakai untuk pijakan ketika penghuni melakukan acara di dalam rumah. Papan kayu juga dipakai untuk material dinding potongan dalam. Papan untuk dinding tidak dipaku, melainkan hanya diikat memakai serut rotan di kedua sisinya. Terkadang, papan kayu untuk dinding juga sanggup digantikan fungsinya oleh kulit kayu yang disusun vertikal.
Untuk atap, material yang sering dipakai ialah anyam daun alang-alang kering. Kendati begitu, belakangan material atap seng juga kerap ditemukan. Atap rumah susila Papua Barat ini mempunyai desain unik. Di potongan depan terlihat lengkung, sementara di potongan belakang tampak menyerupai pelana kuda. Meski hanya terbuat dari daun alang-alang, atap rumah susila ini cukup kekal dan gres diganti sesudah beberapa tahun saja.
2. Ciri Khas dan Keunikan Rumah
Secara keseluruhan, rumah susila Mod Aki Aksa mempunyai tinggi sekitar 4-5 meter dan ukuran luas lantai 8 x 6 meter. Dalam ukuran rumah sedemikian kecil, terdapat beberapa keunikan lain yang terdapat di rumah ini.- Pertama rumah ini tidak mempunyai satu jendela pun di dindingnya. Ini dimaksudkan untuk menjaga suhu dalam rumah biar tetap hangat ketika malam hari.
- Kedua, rumah ini hanya mempunyai 2 pintu di potongan depan dan belakang rumah sedangkan potongan dalamnya berupa 1 ruangan plong berukuran besar tanpa dinding pemisah. Setiap kegiatan penghuninya dilakukan dalam ruangan besar ini bersama-sama, entah itu untuk makan, tidur, beristirahat, atau bercengkrama bersama keluarga ketika malam hari.
- Di potongan depan dan belakang rumah terdapat tangga yang terbuat dari rangka kayu yang diikat memakai rotan. Khusus untuk potongan belakang, tangga hanya dipasang pada saat-saat tertentu saja.
- Pada tingkat masyarakat susila tertentu (biasanya kepala suku) potongan tiang rumah diukur sebagain dengan ukiran-ukiran berupa patung. Ukiran tersebut dianggap sanggup menjaga rumah dan pemiliknya dari segala bahaya.
Nah, demikianlah sekilas ulasan yang sanggup kami sampaikan wacana desain rumah susila Papua Barat yang berjulukan Rumah Mod Aki Aksa. Selain dipakai sebagai ikon rumah susila Provinsi Papua Barat, desain rumah tersebut nyatanya juga diakui sebagai desain rumah susila provinsi Kep. Teluk Cendrawasih. Akan tetapi, namanya berganti. Bukan lagi Mod Aki Kasa melainkan rumah Lgkojei. Baca Juga : Rumah Adat Papua
Post A Comment:
0 comments: