10 Referensi Tari Berpasangan Dan Asal Daerahnya

Share it:
Berdasarkan jumlah penari dan setting panggungnya, tarian sanggup dikelompokan ke dalam 3 jenis, yaitu tari tunggal, tari berpasangan, dan tari kelompok. Nah, jikalau di artikel sebelumnya kita telah membahas pengertian dan teladan tari tunggal, di kesempatan kali ini kita akan melanjutkan pembahasan dan akan mengulas wacana pengertian dan contoh tari berpasangan lengkap dengan asal daerahnya. Bagi Anda yang membutuhkan info seputar hal ini, silakan simak pembahasan berikut!

Contoh Tari Berpasangan

Tari berpasangan adalah jenis tarian yang dimainkan atau dipentaskan secara berpasangan oleh 2 orang penari. Sepasang penari tersebut boleh sesama jenis (penari laki-laki dengan penari laki-laki atau penari perempuan dengan penari wanita) atau berbeda jenis (penari laki-laki dengan penari wanita), yang terperinci dalam setiap gerakan tari yang diperagakan keduanya harus saling mengisi satu sama lainnya sehingga membuat wiraga, wirasa, dan wirama yang sanggup menjadi sarana hiburan.

Adapun meski dimainkan secara berpasangan, namun jenis tari ini juga sanggup dimainkan oleh lebih dari 2 orang dalam satu panggung, asalkan penari-penari dalam panggung tersebut terdiri dari pasangan-pasangan penari yang bergerak saling mengisi satu sama lain. Untuk lebih jelasnya simak beberapa teladan tari berpasangan berikut ini.



1. Tari Serampang Dua Belas asal Melayu Deli

Contoh tari berpasangan yang pertama ialah tari serampang dua belas asal Provinsi Sumatera Utara. Sesuai dengan tema yang diangkat dalam tarian ini, yaitu dongeng perjalanan cinta sepasang bujang gadis dalam menemukan jodohnya, tarian ini juga diperagakan secara berpasangan oleh sepasang penari laki-laki dan wanita. Dalam satu panggung, biasanya terdapat 2 hingga 3 pasang penari (4 sd 6 orang). Mereka mementaskan 12 babak sendra tari dengan gerakan yang saling mengisi. Selengkapnya wacana keunikan tarian ini, silakan simak di link berikut : Tari Serampang Dua Belas.

2. Tari Payung asal Sumatera Barat

Tari payung yang berasal dari Sumatera Barat juga merupakan salah satu teladan tari berpasangan. Sama menyerupai tari serampang dua belas, tarian yang memakai payung sebagai properti utamanya ini juga mengisahkan perjalanan cinta sepasang muda mudi hingga keduanya dipertemukan dalam ikatan pernikahan. Dalam satu panggung, tarian ini kerap dimainkan oleh 3 hingga 4 pasang penari (6 sd 8 orang). Setiap pasangan penari harus memperagakan gerakan yang sama seiring dengan irama tabuhan alat musik dan syair yang dinyanyikan. Selengkapnya wacana tari Payung asal Sumatera Barat, silakan simak pembahasannya di link berikut : Tari Payung.

3. Tari Legong asal Bali

Selain tari kecak dan tari pendet, Bali juga terkenal dengan tari tradisional lainnya yaitu tari legong. Tarian ini juga merupakan teladan tari berpasangan alasannya ialah dimainkan oleh 2 orang penari perempuan. Karena merupakan tarian ritual persembahan, legong dahulunya hanya boleh dimainkan oleh perempuan atau gadis yang masih suci alias belum pernah menstruasi. Namun, seiring pergeseran fungsinya, yang mana ketika ini ia lebih dipakai sebagai media hiburan, maka pakem tersebut juga sudah mulai ditinggalkan. Selengkapnya wacana tari legong Bali, silakan simak pembahasannya di link berikut : Tari Legong Bali.



4. Tari Janger asal Bali

Contoh tari berpasangan selanjutnya ialah tari Janger. Tari tradisional asal Bali ini dipentaskan oleh 10 orang yang terdiri dari pasangan muda mudi. Lima penari laki-laki disebut Kecak, sementara 5 penari perempuan disebut Janger. Tarian ini merupakan sendra tari yang mengangkat kisah atau drama wacana Arjuna Wiwaha, Sunda Upasada, dan lain sebagainya. Meski tidak sepopuler tari kecak atau tari pendet, tarian ini bekerjsama mempunyai makna yang mendalam. Selengkapnya wacana tarian ini, silakan simak di link ini.

5. Tari Ketuk Tilu asal Jawa Barat

Tari ketuk tilu ialah tari tradisional Jawa Barat yang menjadi cikal bakal lahirnya tari Jaipong Karawang. Tarian ini juga merupakan teladan tari berpasangan alasannya ialah dipentaskan oleh penari-penari perempuan yang gerakannya dinamis dan saling mengisi. Nama ketuk tilu sendiri berasal dari suara tabuhan 3 buah bonang yang menjadi musik pengirinya. Kendati cukup terkenal di masa silam, ketika ini kepopuleran tari ketuk tilu justru kalah bila dibandingkan tari jaipong.

Selain 5 teladan tari berpasangan dan asal wilayahnya di atas, ada beberapa teladan lain yang mungkin sanggup menjadi perhiasan rujukan bagi Anda. Berikut ini beberapa teladan lain tersebut.

  1. Bambangan Cakil, Srikandi Burisrawa, Srikandi Cakil, Adaninggar Kelaswara, Srikandi Mustakeweni, dan Pemburu Kijang asal Jawa Tengah.
  2. Umarmaya-Umarmadi asal kawasan Yogyakarta.
  3. Jaran Goyang asal Jawa Timur.
  4. Ketuk Tilu, Panji Semirang, Oleg Tambulilingan, dan Joget asal Bali.
  5. Mapia, Gale-Gale, dan Yosim asal Papua.


Demikian klarifikasi yang sanggup kami sampaikan wacana pengertian dan teladan tari berpasangan yang sanggup aku sampaikan di kesempatan ini. Semoga bermanfaat dan silakan lanjutkan bacaan Anda pada artikel berikutnya wacana teladan tari kelompok.
Share it:

Tarian

Post A Comment:

0 comments: