Alat Musik Tradisional Indonesia
Sunda Kecil sendiri ialah sebutan untuk sekumpulan pulau-pulau kecil di timur Pulau Jawa. Sekumpulan pulau-pulau kecil tersebut terdiri atas 3 provinsi, yaitu Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Masing-masing alat musik tradisional dari provinsi-provinsi tersebut dijelaskan sebagaimana berikut.28. Alat Musik Tradisional Bali
Salah satu alat musik tradisional Bali ialah Gamelan Bali. Gamelan ialah seperangkat alat musik tradisional yang biasanya dimainkan gotong royong dalam suatu upacara keagamaan, pertunjukan tari, pertunjukan wayang, maupun pertunjukan khusus seni suara.Seperangkat alat musik yang tergabung dalam gamelan antara lain kendang, gong, kempul, serta gambang. Kecuali kendang, pembuatan instrumen-instrumen tersebut berasal dari tempaan logam sehingga ketika dimainkan sanggup menghasilkan bunyi-bunyi yang nyaring. Yang membedakan gamelan Bali dengan gamelan Jawa terletak pada beberapa ornamen pahatan yang menyatu pada setiap instrumennya.
Selengkapnya ihwal Alat Musik Tradisional Bali.
29. Alat Musik Tradisional NTB
Alat musik tradisional Nusa Tenggara Barat (NTB) ialah Pareret. Instrumen ini homogen serunai atau terompet yang menghasilkan nada-nada melodis ketika ditiup. Jumlah lubang nadanya bervariasi, hanya saja biasanya berjumlah 7 buah. Pareret dikenal dalam budaya Lombok Barat dalam kultur Hindu yang berasal dari budaya Bali. Kendati demikian, di Bali sendiri sekarang sudah jarang lagi ditemukan instrumen ini.Pareret menjadi alat musik tradisional NTB yang sering dimainkan dalam upacara keagamaan Hindu. Dalam memainkannya terdapat kepercayaan spiritualis yang memilih boleh tidaknya serunai khas NTB ini dimainkan.
Selengkapnya ihwal Alat Musik Tradisional NTB.
30. Alat Musik Tradisional NTT
Alat musik tradisional Nusa Tenggara Timur (NTT) ialah Sasando atau yang biasa kita kenal dengan nama panjang Sasando Rote. Sesuai namanya, alat musik tradisional NTT ini berasal dari pulau Rote. Sasando terbilang jenis alat musik yang sangat unik. Karena keunikannya, beliau bahkan sempat menjadi gambar utama dalam latar mata uang belahan Rp. 5000.Sasando terdiri 2 bab utama, yaitu bab yang terbuat dari bambu dan bab yang terbuat dari daun lontar. Bagian yang terbuat dari bambu ialah daerah melekatnya dawai-dawai sasando yang banyaknya 28 dawai (sasando Engkel), 56 dawai (sasando Dobel), atau 84 dawai. Dawai-dawai tersebu dipasang melingkar bambu dengan panjang yang beragam.
Untuk menguatkan bunyi yang dihasilkan dari petikan dawai, lengkungan dari daun lontar yang rapat dipasang di bab belakangnya dan diikat biar menyatu dengan bab bambu. Adanya lengkungan daun lontar inilah yang menciptakan sasando begitu unik.
Meski terbilang sangat etnik dan mempunyai nilai artistik yang tinggi, ketika ini sudah mulai jarang orang yang menguasai dan sanggup memainkan sasando. Oleh karenanya, kalau kebetulan Anda ialah orang NTT maka selayaknya Anda sanggup mulai berguru memainkan instrumen ini dan memperkenalkannya pada orang-orang di sekitar Anda.
Selengkapnya ihwal Alat Musik Tradisional NTT.
Post A Comment:
0 comments: