Tari Kecak Asal Bali : Sejarah, Gerakan, Video, Dan Penjelasannya

Share it:
Tari Kecak ialah sebuah tarian tradisional yang berasal dari budaya masyarakat Bali. Tarian ini dikenal sangat unik alasannya ialah pada pementasannya, jumlah penari bisa sangat banyak sekali. Nama “Kecak” pada tarian ini sendiri berasal dari bunyi bunyi “Cak..cak..cak” yang diucapkan para penari sebagai musik pengiring tarian. Tari kecak sangat dikenal bahkan hingga mancanegara. Berikut di artikel kali ini kami akan mengulas wacana tarian tradisional bali satu ini mulai dari sejarah, gerakan, tata busana (kostum), properti, hingga fungsinya dalam budaya masyarakat Bali.

Tari Kecak

Tari kecak bergotong-royong berasal dari ritual pemujaan masyarakat Bali kuno terhadap Allah dan roh leluhur yang disebut ritual Sanghyang. Dalam ritual ini, para penari umumnya berada dalam kondisi tidak sadar dan dianggap bisa melaksanakan komunikasi dengan Allah untuk memberikan harapan-harapan dan keinginan rakyat.

 yang berasal dari budaya masyarakat Bali Tari Kecak Asal Bali : Sejarah, Gerakan, Video, dan Penjelasannya

1. Tema dan Makna Filosofi

Pada perkembangannya, tepatnya sekitar tahun 1930-an, seorang seniman Bali berjulukan Wayan Limbak dan seorang pelukis Jerman berjulukan Walter Spies melaksanakan perombakan dan modifikasi pada tari ritual Sanghyang dan membuat jenis tari kreasi gres yang berjulukan tari kecak.

Tari kecak atau tari Cak atau tari Api yang diciptakan Wayan Limbak dan Walter Spies ini merupakan sebuah tari pertunjukan berupa sendra tari (seni drama dan tari) yang mengkisahkan lakon pewayangan Ramayana. Fungsi awalnya sebagai tari persembahan untuk para yang kuasa bergeser menjadi sarana hiburan yang menceritakan wacana usaha para monyet yang membantu Sri Rama melawan Rahwana dalam merebut kembali Dewi Shinta.


2. Gerakan Tari Kecak

Sesuai dengan jenisnya yang merupakan sendra tari, gerakan tari kecak dibagi menjadi 4 adegan utama yang secara keseluruhan merupakan lakon kisah Ramayana, yaitu:

  1. Adegan pertama mengkisahkan Sinta ketika diculik oleh Rahwana ketika Rama mengejar atau berburu kijang emas di hutan.
  2. Adegan kedua mengkisahkan seekor burung garuda yang berusaha menolong Dewi Sinta ketika diculik Rahwana. Burung tersebut lalu gagal menolong alasannya ialah sayapnya putus sehabis ditebas Rahwana. Rahwana pun berhasil membawa Dewi Shinta ke kerajaannya, Alengka Pura.
  3. Adegan ketiga mengkisahkan Rama dan Laksmana yang tersesat di tengah hutan dan tersadar bahwa Sintha telah diculik. Rama pun meminta Hanoman untuk menyelamatkan Shinta dengan menawarkan cincinnya sebagai bukti bahwa ia ialah utusan Rama.
  4. Adegan keempat mengkisahkan Sinta yang tengah menyesali nasibnya di taman Alengka Pura. Hanoman yang muncul memberikan pesan pada Shinta semoga hening alasannya ialah Rama akan menyelamatkannya. Hanoman sebelum pergi mengkremasi dan mengobrak abrik Alengka. Pada adegan ini para penari menari di atas bara api yang menyala panas.


Selengkapnya wacana gerakan tari kecak, Anda bisa menyaksikannya pada video berikut ini.



3. Iringan Tari

Tari kecak tidak diiringi dengan tetabuhan atau musik tertentu, melainkan hanya diiringi oleh bunyi “Cak..cak..cak!” yang diteriakan para penarinya secara bersama-sama. Bunyi gemerincing gelang kaki yang dihentakan setiap penari juga menambah riuh dan dinamisnya tarian ini. Meski tanpa tetabuhan, dua bunyi pengiring tersebut justru membuat pertunjukan tari ini semakin khas.

4. Setting Panggung

Tari kecak umumnya dimainkan oleh 50 sd 70 orang. Akan tetapi, jumlah pemainnya sendiri bergotong-royong tidak ada batasan. Pernah pula pada tanggal 29 September 2006, di Tanah Lot, Tabanan, Bali tarian ini dipentaskan oleh 5.000 orang penari pada secara bersamaan untuk memecahkan rekor MURI. Semua penari tari kecak disetting melingkar mengelilingi satu lakon yang tengah mendrama di bab tengah lingkaran, mulai dari Rahwana, Dewi Shinta, Sri Rama, Hanoman, dan Laksmana.

5. Tata Rias dan Tata Busana

Secara umum penari tari kecak yang semuanya laki-laki mengenakan kostum atau busana berupa bawahan celana hitam yang dilengkapi dengan selendang kotak-kotak hitam putih mirip warna papan catur. Mereka tidak memakai atasan alias hanya bertelanjang dada, tapi memakai gelang kaki yang dilengkapi dengan kerincingan yang akan berbunyi jikalau kaki mereka dihentakan.

Selain penari pada umumnya, terdapat lakon rahwana, hanoman, dewi Shinta, dan Sri Rama yang memakai kostum dan riasan mirip lakon-lakon tersebut.

6. Properti Tari

Sesuai namanya, Tari Cak atau Tari Api, tari kecak memakai salah satu properti yang berupa bara api. Bara api ini dilemparkan ke lantai pada penghujung tarian (adegan keempat) untuk lalu diinjak-injak oleh semua penari sebagai salah satu hidangan atraktif yang paling ditunggu-tunggu dari tarian ini.

Nah, demikianlah ulasan mengenai unsur-unsur tari Kecak khas Bali yang sanggup kami sampaikan. Dengan mengenali sejarah, keunikan, serta makna filosofis dari tarian ini semoga kita semakin termotivasi untuk terus melestarikan peninggalan budaya nenek moyang kita ini. Salam.
Share it:

Tarian

Post A Comment:

0 comments: