Senjata Tradisional Betawi
Ada 8 senjata tradisional Betawi yang akan kita bahas di kesempatan ini. kedelapan senjata tersebut antara lain golok betawi, keris, belati, badik cangkingan, trisula, toya, pisau raut, dan cunrik.Selengkapnya : 35 Senjata Tradisional Indonesia dari Berbagai Provinsi
1. Senjata Tradisional Golok
Golok ialah senjata tradisional Betawi yang paling populer. Senjata ini kerap dijadikan alat kelengkapan keseharian pakaian watak Betawi para kaum pria. Golok diselipkan di ikat pinggang hijau dan dikenakan ketika bekerja atau bepergian untuk sarana tunjangan diri. Berdasarkan kegunaannya, orang Betawi biasanya memisahkan golok yang dipakai untuk kerja (Gablongan) dengan golok simpenan (Sorenan). Golok simpenan hanya dipakai ketika hendak menyembelih binatang atau untuk menjaga diri.Sementara menurut bentuknya, golok Betawi dibedakan menjadi 3, yaitu golok betok yang pendek, golok ujung turun (ujungnya lancip), dan golok gobang (panjang dan terbuat dari materi berkualitas tinggi).
2. Senjata Tradisional Keris
Selain golok, masyarakat Betawi di masa silam juga mengenal keris sebagai salah satu senjata tradisionalnya. Bentuk keris betawi tidak ubahnya mirip keris Jawa pada umumnya, sehingga banyak budayawan yang berkeyakinan bahwa keris Betawi merupakan warisan dari budaya Sunda dan Cirebon.3. Senjata Tradisional Belati
Tidak banyak jenis senjata tikam yang dikenal masyarakat Betawi. Hal ini mengingat watak budaya masyarakatnya yang memang tidak suka dengan perkelahian berlebihan. Kendati begitu, mereka juga mengenal belati sebagai salah satu kelengkapan perkakasnya. Belati berbentuk ibarat golok, namun ukurannya lebih kecil. Selain itu, bilahnya cenderung lebih tebal dengan ujung yang lancip dan melengkung.4. Senjata Tradisional Badik Cangkingan
Di masa silam, para perjaka betawi yang pergi jauh dari rumah kerap membawa senjata untuk menjaga diri. Senjata berukuran kecil yang mereka bawa berbentuk mirip rencong khas Aceh atau badik khas Sulawesi. Karena kerap dibawa bepergian (dicangking), senjata ini lalu dinamai badik cangkingan. Untuk ketika sekarang, senjata tradisional Betawi ini sudah jarang digunakan.5. Senjata Tradisional Trisula
Pengaruh budaya Hindu di pulau Jawa pada masa silam memang meninggalkan banyak benda bersejarah. Salah satunya ialah budaya penggunaan trisula sebagai senjata pada kehidupan masyarakat Betawi.Trisula betawi sedikit mirip dengan trisula khas Palembang, hanya saja bilah bab tengah cenderung lebih panjang dan kedua bilah disisi kiri kanan dibentuk melengkung ujungnya. Gambar di bawah ini ialah gambar dari senjata tradisional tersebut.
6. Senjata Tradisional Toya
Di masa silam, Betawi memang dikenal mempunyai banyak jawara dan perguruan tinggi silat. Tak heran kalau kita juga sanggup menemukan adanya senjata tongkat berjulukan Toya ini. senjata toya dahulu dipakai sebagai alat latihan bagi murid-murid perguruan tinggi silat. Bila dipakai sebagai alat tunjangan diri, toya biasanya dilengkapi dengan gerigi bergairah di kedua ujungnya untuk menunjukkan imbas lebih besar pada musuh yang dipukul.7. Senjata Tradisional Pisau Raut
Jenis senjata tradisional Betawi selanjutnya ialah pisau raut. Senjata ini bukan dipakai untuk senjata dalam peperangan, melainkan lebih dipakai untuk sarana budaya. Para pengantin laki-laki biasanya memakai senjata ini sebagai kelengkapan pakaian pengantin watak Betawi. Pisau raut diselipkan di ikat pinggang depan perut dengan dilengkapi rangkaian bunga melati.8. Senjata Tradisional Cunrik
Ketika bepergian, para kaum perempuan Betawi di masa silam juga kerap membawa senjata untuk menjaga diri. Bedanya, senjata tradisional Betawi yang dibawa tidak berbentuk mirip senjata. Ia dibentuk ibarat aksesoris tusuk konde tapi cukup mematikan alasannya ialah ketajamannya. Senjata ini berjulukan cunrik. Bentuk dan kenampakannya sanggup dilihat pada gambar di bawah ini.Nah, itulah beberapa senjata tradisional Betawi yang sanggup kami sampaikan beserta gambar dan keterangannya. Nyaris semua senjata di atas sudah mulai ditinggalkan masyarakat Betawi alasannya ialah dampak perkembangan kota Jakarta yang semakin pesat kini ini. kiprah kita, para generasi muda-lah untuk kembali melestarikannya. Semoga bermanfaat!
Post A Comment:
0 comments: